Cerpen berjudul selesai

SELESAI


Aku tak sedang menggarap apa-apa di meja kopi ini. meja nomor lima yang hanya berisi aku saja. Pesananku sudah sampai dua jam yang lalu, tetap tidak menarik kusesap. Kelu. Buku yang niatnya kubacapun kesepian. Janji untuk bertemu dengan orang penting kucancel sepihak, aku tidak peduli. Darahku beku aku semakin yakin ingin menghapus bagian ingatanku ini. Sekilas kulihat hpku bergetar. Anak bucin, pacarku.

Anak bucin : “kamu mau titip apa? Aku udah sampai Bandung. Disini dingin.”

Semakin remuk. Ajur. Aku lebih dingin. Aku ingin membanting hpku, tapi kuurungkan.

“aku mau dong geplak bandung yang masih anget ya” kubalas dengan kebiasaanku ngaco.

Hpku kuletakkan di samping kopi yang sudah menangis. Diluar hujan deras, air turun ingin memenangkan persaingan, yang paling cepat ke tanah. Aku mengawang diluar, seperti orang bodoh menempelkan tangan ke kaca dan melukis hati retak. Kaca kafe ini lebih dingin dari yang kufikir.

Tak lama hpku bergetar lagi, sejenak kutengok kedepan, aku tersenyum.

 Anak bucin: “yaudah nanti aku beliin putu ayu. Di sini indah banget. Pemandangannya aku suka sekali, gapengen pulang.”

Aku tersenyum getir. Sedang aku sangat ingin dia pulang sekarang.

Balasan kuketik dengan sisa-sisa keberanianku ‘‘enak ya, hehe semoga liburanmu menyenangkan. Kalo udah bosan nanti pulang, kayaknya juga gabakal bosen’

Beberapa pelayan lalu lalang diam-diam memperhatikanku, aku masa bodoh. Air mataku sudah gila dari tadi. Aku hanya ingin lupa ingatan saat ini.

Anak bucin: “sayang ntar lagi ya, mau lanjut di jalan ini”

Bodoh. Aku ingin menangis dengan keras saat ini juga. Dengan mataku sendiri, di meja nomor dua melihat dia sedang mencium perempuan didepannya, bukan aku.

Ternyata, tiga tahun ini aku dungu.


#tugassma #tugassekolah #tugas #anaksekolahan #sma #madrasahaliyah #puisi #sastra #cerpen #cerita #tugaskuliah

Komentar

Postingan Populer